Rabu, 4 Mei 2011

5 Alasan kenapa Mayat Osama Dihayutkan Ke Laut



Beberapa alasan  meneggelamkan jasad Osama ke Laut.

1.    Tidak ada satupun Negara yang mau menerima jasad teroris.
2.    Menghindari timbulnya pencarian jasad Osama
3.    Menghindari timbunya mitos-mitos di kemudian hari.
4.    Menghindari upaya pencurian organ-organ Osama
5.    Menghindari terjadinya kepemilikan nilai-nilai historis dan heroism Osama bin Laden sebagai Pahlawan milik suatu Negara atau suatu Bangsa di kemudian hari.

Alasan pertama, tidak satu pun Negara yang mau menerima penguburan jasad teroris nomor wahit dunia, kelihatannya sebuah kesimpulan yang terlalu berlebihan. Masalahnya, jasad Osama bisa dikuburkan di kubur di manapun. Apalagi di Negara Arab yang tidak mengenal lokasi kuburan seseorang. Bahkan seorang Raja  pun kadang diketahui lokasi Kuburannya lagi karena yang ada hanya seonggok batu nisan.
Jika Osama dikuburkan di sebuah lokasi de Negara tertentu dapat digunakan penjagaan beberapa tahun hingga diapstikan jasadnya telah benar-benar hancur dan tertinggal hanya tanahnya saja.

Alasan kedua, menghindari pencarian jasad Osama oleh para pengikut setianya. Bisa saja memang ini terjadi. Akan tetapi para pengikut Osama adalah orang-orang Arab Sunni yang pada umumnya tidak mengkeramatkan kematian dan mayat sesorang. Kuburan tak begitu penting bagi mereka, apalagi tulang belulang. Tidak menarik mengunjungi kuburan Osama bahkan tidak akan tahu di mana kuburan Osama itu berada.

Alasan ke tiga, menghindari mitos-mitos di kemudian hari. Ini memang bisa saja terjadi, misalnya ada mitos yang menyebutkan “Barang siapa yang berziarah dan mengambil seonggok tanah di kuburan Osama maka akan mudah rezekinya dsb.” Tapi ini bukan urusan AS bukan? Kita tahu bahwa AS tidak tertarik dengan pola-pola mistik, klenik dan tradisionalistik seperti itu. Jadi itu bukan urusan mereka jika kekuatiran seperti itu terjadi.

Alasan ke empat, menghindari pencurian organ-organ Osama. Kekuatiran ini memang sedikit obyektif meskipun terlalu berlebihan. Organ Osama bisa saja menjadi incaran para petualang-petualang sejati  ilmu pengatuhan bidang kedokteran Kimia, Bilogi dan sebagainya. Mereka tentu penasaran ingin melihat dan mengetahui siapakah Osama itu melalui pemeriksaan forensik, tes DNA dan tulang-tulang serta gigi Osama. Bahkan mereka ingin melihat apa isi otak Osama baik kandungan volumenya maupun jenisnya. Mereka para vlountir di bidang ini ingin mengetahui mengapa seorang Osama yang kaya raya rela menjadi miskin, menderita dan berani menentang AS dan menjadi teroris Number One di dunia.
Kekuatiran nomor empat di atas juga berlebihan, sebab jika dapat dijaga dengan baik selama beberapa tahun oleh Negara yang menerima jasadnya di bawah kendali AS, tentu hal itu tidak akan terjadi, bukan? Kecuali memang untuk kebutuhan dan kepentingan ilmu pengetahuan bagi AS dan koleganya sendiri.

Alasan ke lima adalah, menghindari kepemilikan historis dan heroism bangsa atau Negara tertentu. Ini juga kuang tepat karena separah apapun kejahatan ummat manusia terhadap suatu Negara lain tidaklah menjadikan yang bersangkutan dianggap sebagai pahlawan.
Ingatlah bagaimana buasanya Jenghis Khan, Khubilai Khan, Napoleon Bonaparte, Mussollini bahkan Hitler sekalipun, tidak ada yang berebut menjadikannya sebagai pahlawan ataupun martir dari beberapa Negara. Tak ada keributan antara China dan Mongolia dalam menempatkan Jenghis Khan, tak ada keributan antara Jerman dan Italia dalam menolak Musollini dan Hitler, tak ada juga penolakan Inggris dan Perancis dan menguburkan Napoleon Bonaparte dan sebagainya, termasuk Lakamana Yamamoto yang membombardir Pearl Harbour dengan menewaskan pasukan AS jumlah besar dalam PD-2 di kepulauan Hawai.
Apakah karena pelakunya itu adalah panglima, atau apakah karena kepala Negara, atau karena antara Negara-dengan Negara? Soal yuridis itu bisa saja benar jadi alasan, tapi secara defakto mereka adalah pemimpin kelompoknya seperti Jenghis Khan yang terkenal itu.

Tiada ulasan: